Selamat Datang Di Rumah Sakit Gigi Dan Mulut Angkatan Udara. "Kami Ada Untuk Melayani Anda"

Waktu Pendaftaran Klinik Gigi Lakesgilut-RSGMAU

Minggu, 02 Juli 2017

Rubrik Pembaca

1. Kurangnya Kesadaran Masyarakat Dalam Memelihara Kesehatan Gigi dan Mulut


Kesadaran masyarakat untuk memelihara kesehatan gigi dan mulut masih rendah yang sebagian besar yang memeriksakan giginya di rumah sakit gigi dan mulut memiliki masalah dengan gigi berlubang dan plak gigi karena kebersihan gigi mereka tidak terjaga dengan baik. " Hampir semua gigi yang diperiksa bermasalah sehingga harus mendapatkan perawatan seperti tambal gigi, membersihkan plag atau karang gigi dan menyembuhkan radang gusi". Selama ini kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat rendah karena persoalan tersebut dianggap sebagai hal sepele. "Masalah gigi dan mulut sangat penting untuk untuk diperhatikan, sehingga masyarakat harus membiasakan diri untuk menggosok gigi minimal dua kali sehari yakni pagi hari dan malam hari sebelum tidur.

Drg. Hemiyawati, M. Kes, mengatakan hasil riset yang dilakukan kementrian kesehatan menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk memeriksakan giginya masih rendah yakni sebanyak 72 persen. "Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2007 lalu, ditemukan sebanyak 72 persen penduduk indonesia mengalami gigi berlubang", kata drg. Hemiyawati, M.Kes. Ia menyebutkan dari 72 persen penduduk indonesia yang memiliki gigi berlubang dan hanya sekitar 25 persen yang bisa ditambal dan dirawat, sementara 75 persen sisanya lebih banyak dibiarkan.

"Kesehatan gigi dan mulut sangat penting karena selama ini banyak masyarakat yang menganggap sakit gigi adalah hal yang sepele," ucapnya ia menjelaskan gigi yang berlubang bisa menyebabkan infeksi organ tubuh yang lain seperti otak, jantung dan saluran pernafasan karena bakteri di dalam rongga mulut bisa masuk ke aliran darah seluruh tubuh, sehingga menyebabkan infeksi di bagian jantung, otak dan organ tubuh lainnya.



2. Pro dan Kontra Pasta Gigi yang Mengandung Bahan Triclosan


Bahan triclosan mungkin tidak asing lagi di telinga, karena penggunaan bahan kimia sangat luas. Mulai dari produk rumah tangga seperti berbagai jenis sabun, pasta gigi, obat kumur, shaving gel hingga barang kebutuhan lainnya seperti pakaian, peralatan dapur dan mainan anak-anak. Triclosan mulai digunakan sejak tahun 70-an dan mulanya digunakan sebagai antibakteri dalam prosedur medis.

Meski nyatanya bahan kimia ini banyak digunakan, efektivitas dan keamanannya bagi kesehatan masih menimbulkan pro dan kontra terutama bagi kesehatan anak-anak, Pada awal tahun 2010, Jurnal Academy of General Dentistry memuat artikel yang menyatakan bahwa pada gigi yang mengandung triclosan/kopolimer lebih baik dalam membubuh bakteri di dalam mulut daripada pasta gigi biasa yang mengandung flour. Menurut sang peneliti, Joseph J. Zambon, DDS, Ph.D, dari University at Buffalo School of Dental Medicine, dari penelitian-penelitian didapati bahwa triclosan yang ditambahkan ke pasta gigi dapat membantu menghambat pembentukan plak dan terjadinya radang gusi (gingivitis). Kopolimer membantu triclosan berada dalam mulut untuk waktu yang lebih lama, sehingga meningkatkan kemampuan triclosan dalam menghambat pertumbuhan bakteri mulut.

Namun beberapa penelitian lain yang baru-baru ini dipublikasikan menemukan bahwa triclosan dapat mengganggu sistem hormon dan membuat bakteri resisten terhadap antibiotik. Dengan adanya penelitian yang kontra ditambah lagi dengan adanya surat permintaan dari Edward Markey (Ketua dari Energy and the Environment), maka saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika atau FDA (Food and Drug Administration) tengah meninjau ulang penggunaan triclosan dan efeknya terhadap kesehatan seperti yang diberitakan oleh Washington Post awal April lalu.





3. Cokelat Bukan Penyebab Utama Kerusakan pada Gigi


Cokelat mempunyai banyak efek positif, salah satunyadi hari valentine. namun tidak akan membahas hubungan cokelat dengan valentine, disini akan membahas hubungan cokelat dengan kesehatan gigi tentunya.

Cokelat bukanlah penyebab utama kerusakan pada gigi (karies). Kerusakan pada gigi umumnya disebabkan sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan. Bila anak-anak dibiasakan untuk menggosok gigi setelah mengkonsumsi cokelat, niscaya gigi yang rusak bisa dihindari. Apalagi cokelat dengan kualitas baik seperti counverture (coklat murni), mampu lumer dalam suhu 40 derajat celcius. Yang paling penting disini adalah menjaga kesehatan gigi dan mulut sesering mungkin. Karena beberapa kasus karies gigi justru diakibatkan oleh kita sendiri yang malas menggosok gigi.

Sering timbul pertanyaan seberapa banyak kita boleh mengkonsumsi cokelat? Tidak ada anjuran gizi yang pasti untuk ini, namun demikian makan cokelat 2-3 kali seminggu atau minum susu cokelat tiap hari kiranya masih dapat diterima. Prinsip gizi sebenarnya mudah yaitu makanlah segala jenis makanan secara moderat. Masalah gizi umumnya timbul bila kita makan terlalu banyak atau terlalu  sedikit. Berkaitan dengan masalah gigi cokelat hanya berbahaya kalau kita membuat cokelat itu berbahaya, dengan artian kita malas untuk membersihkan sisa-sisa cokelat atau makanan yang menempel pada sela-sela gigi. Oleh karena itu jagalah kesehatan gigi dan mulut anda.



4. Gejala dan Penyebab Periodontitis


Periodontitis adalah radang gusi (gingvitis) parah di mana peradangan gusi meluas hingga ke struktur pendukung gigi. Peradangan tersebut disebabkan oleh infeksi bakteri yang berkembang baik pada plak dan tartar yang terbentuk di antara gigi dan gusi, yang kemudian menyebar ke tulang di bawah gigi sehingga mempengaruhi jaringan yang mengelilingi dan mendukung gigi. Dokter gigi atau dokter spesialis periodonti (biasa disebut periodontis) mendiagnosis periodontitis dengan memeriksa jaringan gusi lunak di sekitar gigi melalui uji klinis dan radiografi (rontgen gigi).

Gejala

Periodontitis pada awalnya tidak menyakitkan penderitanya, namun pada tahap lanjut bisa membuat gigi-gigi mudah lepas. Infeksi bakteri menggerus tulang tempat berpijak gigi dan melemahkan perlekatannya. Selain karies gigi, periodontitis adalah penyebab umum kehilangan gigi pada orang dewasa. Periodontitis memiliki gejala yang sangat sedikit sehingga banyak pasien yang baru berobat setelah penyakit itu bekembang secara signifikan. Gejala yang dapat timbul antara lain :
  • Gusi memerah atau berdarah saat menyikat gigi atau menggigit makanan keras (jambu biji, misalnya).
  • Gusi sering membengkak.
  • Halitosis atau bau mulut dan rasa getir terus-menerus dalam mulut.
  • Resesi gingiva, sehingga gigi tampak memanjang.
  • Lubang dalam diantara gigi dan gusi.
  • Gigi longgar.


Penyebab
Penyebab utama dari periodontitis adalah kebersihan mulut yang buruk, misalnya karena jarang menggosok gigi. Nikotin juga merupakan faktor risiko. Perokok lebih berisiko terkena periodontitis dibandingkan non-perokok. Diabetes yang kurang terkontrol dapat memperparah penyakit ini.



Ginggivitis adalah suatu bentuk dari penyakit periodontal. Penyakit periodontal terjadi ketika inflamasi dan infeksi menghancurkan jaringan yang mendukung gigi, termasuk gusi, ligamen periodontal, soket gigi (tulang alveolar).

Gejala
  • Mulut kering
  • Pembengkakan pada gusi
  • Warna merah menyala atau merah ungu pada gusi
  • Gusi terlihat mengkilat
  • Perdarahan pada gusi
  • Gusi lunak pada saat disentuh tetapi tanpa rasa sakit 


Bila sudah terjadi seperti ini terjadinya periodontitis silahkan Anda berkonsultasi ke dokter spesialis periodonti. 



5. Kenali bahaya 4 bahan yang biasanya ada di pasta gigi ini

Ada efek negatif dari bahan yang biasanya membentuk pasta gigi 
Brilio.net - Siapa yang nggak mau punya gigi kuat, putih, dan sehat? Maka dari itu, banyak orang berburu pasta gigi terbaik dengan kandungan bahan yang bisa menyehatkan gigi. Tapi ternyata, juga ada efek negatif dari bahan yang biasanya membentuk pasta gigi. Bukan untuk menakut-nakutimu maupun bikin kamu berhenti sikat gigi, tapi untuk panduan kamu membaca komposisi sebuah produk supaya dapat memanfaatkannya seperlunya saja, bukan berlebihan.

Sebagaimana dikutip brilio.net dari laman RODALE'S OrganicLife, Rabu (20/4) berikut empat bahan yang biasanya digunakan dalam komposisi pasta gigi. Empat bahan ini tidak selalu semuanya ada di pasta gigi, bisa salah satunya, tapi tetap kudu kamu waspadai. Cek, yuk!
 
1. Triclosan



Triclosan adalah antiseptik adiktif yang digunakan dalam pasta gigi guna mencegah radang gusi. Tapi, triclosan ini juga sering digunakan sebagian besar di sabun bakteri juga, lho. Kalau di Amerika, Food and Drug Administration (FDA), yakni badan federal bagian kesehatan dan pelayanan masyarakat mengizinkan penggunaan triclosan dengan alasan bahwa tak ada bukti cukup kuat melarang triclosan dicampur dalam komposisi pasta gigi.

Namun yang pasti, ada yang hampir dipastikan mengganggu fungsi endokrin, bahannya mirip BPA atau bisphenol-A (sejenis zat kimia sintetis). Lagi pula, terlalu berlebihan mengonsumsi triclosan bisa meningkatkan resistensi bakteri terhadap antibiotik.

Di sisi lain, sebuah studi tahun 2014 oleh University of California, San Diego School of Medicine, menunjukkan hubungan antara triclosan dan fibrosis hati dan kanker pada tikus. Studi baru justru menambah bukti bahwa kecanduan bisa menyebabkan seseorang mengalami alergi terhadap makan tertentu, seperti kacang. Maka dari itu, kamu perlu berpikir kembali kalau mau beli pasta gigi dengan kandungan triclosan. Lebih baik beli yang bebas triclosan dan mencoba alternatif baru seperti yang mengandung mint herbal.




2. Microbeads

 

Microbeads adalah butiran super kecil yang biasanya kamu temui di detergen. Nah, kamu pasti pernah pula menemuinya di pasta gigi. Konon fungsinya adalah scrubbing gigi. Walaupun disebut microbeads bukan racun, tapi masalah yang muncul ketika microbeads justru masuk ke dalam sistem air.

Mereka terlalu mikro untuk disaring instalasi pengolahan air limbah. Lantas, microbeads ini akan terikat dengan racun seperti bahan kimia pestisida dan tertelan ikan dan biota laut lainnya, yang pada gilirannya dimakan oleh hewan yang lebih tinggi dalam rantai makanan, termasuk manusia tak ketinggalan.




3. FD & C Blue 1


Environmental Working Group, organisasi lingkungan Amerika yang fokus penelitian dan advokasi bidang bahan kimia beracun, subsidi pertanian, tanah publik, dan akuntabilitas perusahaan menyebutkan bahwa FD&C Blue 1 adalah zat warna sintetis yang diproduksi dari minyak bumi, yang dapat terakumulasi dalam tubuh dari waktu ke waktu.

Para ilmuwan tidak yakin risiko dari zat ini, namun menurut Center for Science in the Public Interest, yakni kelompok nirlaba pengawas dan advokasi konsumen yang melakukan advokasi untuk makanan aman dan sehat, di Washington D.C, Amerika Serikat, menyatakan umumnya pewarna makanan berpotensi menyebabkan alergi, ADHD, dan kanker. 

4. Sodium Lauryl Sulfate (SLS)

Sodium Lauryl Sulfate (SLS) adalah bahan paling terkenal sebagai bahan pasta gigi. Tapi, SLS juga terdapat dalam bahan komposisi sampo, lho. Zat inilah yang bikin sampo atau pasta gigimu berbusa. Tidak banyak manfaat dari SLS, justru mungkin kamu pernah mendengar isu kanker yang disebabkan SLS.

Tapi ternyata ini tak benar, bahkan untuk jangka panjang. Hanya saja SLS bisa memicu kamu mengalami sariawan. Studi telah menemukan SLS bisa mengiritasi jaringan lunak di mulut. Jadi, gimana, guys? Kali ini kamu perlu memperhatikan sebelum membeli pasta gigi, ya. Dan yang terpenting, perhatikan caramu menyikat gigi.
 

6. Pengertian, Fungsi, Jenis & Bagian Bagian Gigi

Pengertian, Fungsi, Jenis, & Bagian-Bagian Gigi| Gigi adalah alat yang digunakan untuk mengolah makanan saat kita makan. Dengan adanya gigi, kita dapat mengigit, memotong, mengunyah, sobek, dan menghaluskan makanan yang kita makan. Proses dan cara kerja yang dilakukan gigi dinamakan mencerna makanan secara mekanik. Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi halus. Hal ini sangat membantu kinerja enzim untuk mencerna makanan secara cepat dan efisien. 



A. Macam-Macam Bentuk Gigi Manusia serta Fungsinya
 Gigi manusia dibedakan menjadi 4 macam gigi yang terdapat dimulut berdasarkan 
 bentuknya. Macam-macam gigi manusia serta fungsinya antara lain sebagai berikut... 


  • Gigi seri (identis insisivus) adalah gigi yang terdiri satu akar yang berfungsi untuk memotong dan mengerat makanan atau benda lainnya. Gigi seri berada pada bagian depan dengan bentuk yang tegak dan tepi yang tajam. Seperti sekop atau tatah. 
  • Gigi taring (identis kaninus) adalah gigi yang terdiri satu akar yang berfungsi untuk mengoyak makanan atau benda lainnya. Bentuk dari gigi taring adalah tinggi dan runcing. 
  • Gigi geraham depan (pramolar) adalah gigi yang terdiri dari dua akar yang berfungsi untuk menggilas dan mengunyah makanan atau benda lainnya. Bentuk gigi gerahan depan adalah lebih rendah dan lebih rata dengan benjolan-benjolan kecil. 
  • Gigi gerahan belakang (molar) adalah gigi yang terdiri dari tiga akar yang berfungsi untuk melumat, menghancurkan, menghaluskan dan mengunyah makanan atau benda-benda lainnya.
B. Bagian-Bagian Gigi - Secara struktural, Anatomi gigi tersusun dari atas  
     bagian-bagian antara lain sebagai berikut... 

    1. Mahkota Gigi (Korona) : Makhkota gigi (korona atau biasa disebut puncak gigi 
      yaitu bagian yang tampak dari luar. Setiap jenis memiliki bentuk mahkota gigi yang 
      berbeda-beda.  

   2. Leher gigi (Kolum) : Leher gigi (kolum) adalah bagian gigi yang berada di dalam gusi 
       yang terlindung dan merupakan batas antara mahkota dan akar gigi. 
   3. Akar gigi (Radiks) : Akar gigi adalah bagain gigi yang ada didalam rahang dan 
       tertanam. Akar gigi menancap di tulang rahang dengan jumlah satu atau dua.



C. Lapisan - Lapisan Gigi 
     Pada bagian gigi manusia yang terstruktur/tersusun atas 4 (empat) lapisan/ jaringan 
     antara lain sebagai berikut... 


  • Email : Email adalah lapisan/jaringan keras yang melapisi bagian mahkota gigi yang mengandung kalsium. Fungsi Email gigi adalah untuk melindungi tulang gigi di bagian luar gigi manusia.  
  • Tulang Dentin : Tulang dentin adalah lapisan/jaringan yang dibentuk oleh zat kapur berwarna kekuningan yang terdapat setelah lapisan Email. 
  • Pulpa (Rongga gigi) : Pulpa adalah lapisan yang terdapat pembuluh darah untuk memelihara seluruh gigi, dan serabut-serabut saraf yang mendeteksi, tekanan, panas, dingin, dan sakit. Pembuluh darah dan saraf menjulur ke akar gigi. 
  • Semen : Semen adalah lapisan keras yang memiliki konstruksi yang kuat melapisi akar gigi. Semen/sementrum merupakan lapisan pada akar gigi yang berdamping/bertasan langsung denan tulang rahang dimana daerah tersebut tempat tumbuhnya gigi manusia.

D. Susunan dan Jumlah Gigi 
    Berdasarkan dari tahapan perkembangannya, gigi manusia terdiri dari dua kelompok 
    yaitu gigi susu dan gigi dewasa. Gigi susu (dentis desidue) adalah gigi yang tumbuh di 
   anak yang berusia 6 bulan - 8 bulan. Sejak usia 6-14 tahun, gigi susu akan tanggal 
   satu persatu dengan digantikan oleh gigi dewasa. 
   1. Jumlah Gigi Susu Anak adalah 20 buah : 


  • Gigi seri : 8 buah 
  • Gigi taring : 4 buah 
  • Gigi geraham : 8 buah
 
Jumlah Gigi Susu Anak




2. Jumlah Gigi Dewasa atau Gigi Tetap (identis permanen) adalah 32 buah : 


  • Gigi seri : 8 buah 
  • Gigi taring : 4 buah 
  • Gigi geraham depan : 8 buah 
  • Gigi geraham belakang : 12 buah
 
Jumlah Gigi Dewasa - Tetap

 

 

 

 


Kegiatan Akreditasi, Baksos, Peresmian Faskes 1 & Family Gathering RSGMAU

Penanganan Pemadaman Kebakaran
6 Langkah Mencuci Tangan
BHD
Bakti Sosial
Peresmian Gedung Faskes 1
Family Gathering